”Apakah
orang Indonesia hanya (bisa) hidup terpencil dikelilingi
gunung
berapi dan hidup dari usaha pertanian untuk kemudian
dikolonisasi
(lagi) oleh penguasa (baru) lautan Indonesia?”
“Kita
tidak bisa kuat, sentosa, dan sejahtera
selama kita
tidak
kembali menjadi bangsa bahari seperti masa dahulu.”
(Ong Hok Ham)
Merajut Kembali Kegemilangan Laut
Mar’ah Khoiriyah
SMA Negeri 4
Berau
Nusantara adalah negeri bahari. Nusa (pulau-pulau)
berada di kawasan perairan sehingga semakin banyak pulaunya maka semakin luas pula
kawasan lautnya.Indonesia adalah Nusantara kita yang merupakan sebuah negeri
yang memiliki kawasan laut lebih luas daripada daratannya. Dewasa ini luas
perairan laut Indonesia mencapai 7,9 juta km2 (termasuk ZEE) dan berdasarkan
data UNCLOS ‘82 wilayah Perairan Kepulauan Indonesia 3,1 juta km2
dan wilayah laut 0,3 juta km2 dengan
panjang pantainya lebih dari 95.000 km
membuat pantai di Indoensia menjadi pantai terpanjang kedua di dunia
setelah Kanada. Indonesia yang merupakan negara kepulauan ini juga memiliki
lebih dari 17.000 pulau sehingga menjadikan Indonesia sebagai negara kepulauan
terbesar serta diperkirakan lebih dari 60% penduduknya bermukim di daerah
pesisir. Dalam sejarahnya, kawasan laut itu beberapa kali mengalami
perubahan (bertambah luas). Seiring perkembangan lingkungan strategis, peran
laut menjadi signifikan serta dominan dalam mengantar kemajuan suatu negara. Hal
itu mengisyaratkan kepada kita bahwa masa depan dan kejayaan negeri ini ada di
laut.
Alfred Thayer Mahan, seorang Perwira Tinggi Angkatan Laut
Amerika Serikat, dalam bukunya “The Influence of Sea Power Upon History”
mengemukakan teori bahwa kekuatan laut/maritim merupakan unsur terpenting bagi
kemajuan dan kejayaan suatu negara yang dapat meningkatkan kesejahteraan dan
keamanan suatu negara. Sebaliknya, jika kekuatan laut/maritim tersebut
diabaikan akan berakibat kerugian bagi suatu negara dan bahkan bisa meruntuhkan
negara itu sendiri.
Kekayaan dan kejayaan maritim Indonesia
Laut
Indonesia kaya akan sumber daya. Sumber daya tersebut bisa dilihat mulai dari
biota laut yang hidup di dalamnya dengan keberagaman jenis, bentuk dan keunikan
yang beraneka ragam yang tidak ditemui di semua laut di dunia.Selain itu laut
Indonesia juga memiliki sumber daya ikan sangat besar dengan kualitas ekspor
seperti komoditi ikan tuna yang menembus pasar mancanegara dan memiliki andil
besar dalam meningkatkan perekonomian Indonesia. Menurut Data Food and
Agriculture Organization di tahun 2012, Indonesia pada saat ini menempati
peringkat ketiga terbesar dunia dalam produksi perikanan di bawah China dan
India. Selain itu, perairan Indonesia menyimpan 70% potensi minyak karena
terdapat ± 40 cekungan minyak yang berada di perairan Indonesia. Dari angka ini
sekitar 10% saja yang saat ini telah di eksplor dan dimanfaatkan.
Selain
itu terumbu karang di laut Indonesia juga masih sangat baik keadaannya sehingga
banyak tempat-tempat menyelam di Indonesia yang dapat menarik perhatian para
wisatawan lokal maupun mancanegara.Ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi Indonesia
dan membuktikan pada dunia bahwa maritim Indonesia mampu menjadikan Indonesia
berjaya karena meningkatkan perekonomian Indonesia melalui komoditas ekspor
hasil lautnya. Tak hanya itu dunia maritim kita juga pernah mencapai puncak
kejayaannya pada masa Majapahit (1293-1478). Di bawah Raden Wijaya, Hayam Wuruk
dan Patih Gajah Mada, Majapahit berhasil menguasai dan mempersatukan nusantara.
Pengaruhnya bahkan sampai ke negara-negara asing, seperti Siam, Ayuthia, Lagor,
Campa (Kamboja), Anam, India, Filipina, China.Hal itu membuktikan kepada kita
bahwa dunia maritime tidak kalah hebatnya dengan dunia agraris yang selama ini
menjadi fokus kita dalam pembangunan bangsa tetapi dunia maritime kita memiki
andil besar dalam mengantarkan kita menuju pada kejayaan negeri ini.
Laut
dan maritim yang mulai dilupakan
Kemajuan
teknologi yang sangat pesat membawa dampak pada perkembangan kondisi masyarakat
dan membawa dampak pula pada perkembangan generasi muda.Walaupun laut kita kaya
akan sumber daya, namun negeri kita masih kurang akan sumber daya manusia. Sayangnya,
sumber daya yang begitu besar itu sudah lama diabaikan. Sejarawan Hilmar Farid
(2014), menyitir pernyataan Presiden Joko Widodo, menyebutnya sebagai “gerak
memunggungi laut”. Laut dianggap sebagai masa lalu, sehingga perhatian lebih
diarahkan kepada daratan.Begitulah sehingga kota-kota dibangun tidak dengan
memuliakan jalur perairan.
Hal
itu bisa dilihat dari pudarnya budaya masyarakat kita untuk melestarikan,
mengelola dan menjadikan laut sebagai bagian dari kehidupan. Dapat kita
saksikan sekarang hanya segelintir orang saja yang masih mau menjadikan laut
sebagai bagian dari kehidupan mereka yakni dengan cara menjaga dan melestarikan
laut dengan tindakan nyata. Bahkan masyarakat yang berkecimplung dengan laut
hanyalah masyarakat golongan tua saja sedangkan masyarakat golongan muda
terutama para generasi muda jarang sekali yang perduli dengan laut. Tapi itulah
kenyataan yang sekarang dapat kita saksikan sekarang.
Menapa
laut mulai ditinggalkan?
Menapa laut yang telah membawa negeri
kita pada kejayaan kini mulai ditinggalkan?Mungkin itu sebuah pertanyaan yang
saat ini belum terjawab. Namun bila kita analisis lagi kenapa laut mulai
ditinggalkan maka jawabannya adalah bukan karena masyarakat kita sekarang yang
tidak perduli atau secara sengaja melupakan suatu yang pernah menjadikan
negerinya berjaya tetapi karena kurangnya pemahaman masyarakat tentang laut dan
potensinya. Masyarakat lebih mengenal cara bercocok tanam dan budidaya
pertanian daripada laut dan budaya maritime. Ini tercermin dari bagaimana
pengolahan hasil pertanian, sementara pengolahan hasil laut masih sangat
terbatas. Sumber daya laut kita sangat besar dan akan memberikan andil besar
dalam meningkatkan perekonomian dalam pembangunan bangsa bila dimanfaatkan
secara cermat, arif dan bijaksana.
Kurangnya
pemahaman tentang laut
Kurangnya
pemahaman masyarakat kita terutama para generasi muda tentang laut dan
kemaritiman negeri ini membuat mereka belum dapat berperan aktif dalam memajukan
negeri ini melalui sector maritim karena mereka masih bingung apa yang harus
dilakukan karena mereka sendiri belum mendapat pemahaman, bimbingan dan
pembekalan dari orang-orang dan dari sumber yang lebih paham mengenai hal
tersebut. Padahal pemahaman tentang budaya bahari telah ditanamkan oleh para
leluhur kita sejak ratusan tahun yang lalu. Inilah penyebab mengapa laut kita
sekarang kurang dilirik oleh generasi muda sehingga potensi laut kita yang
sangat kaya akan sumber daya menjadi kurang diperhatikan dan tidak dimanfaatkan
secara optimal. Bahkan banyak generasi muda yang belum mengetahui apa saja
potensi-potensi yang ada di laut negeri ini. Padahal jika generasi muda kita
tahu dan paham benar bahwa potensi lautan yang sangat besar akan memberi
manfaat besar pula bagi negeri ini karena laut bukanlah pemisah. Jika dikaitkan
dengan letak posisi geografis yang berada pada persilangan dunia, menempatkan
Indonesia pada posisi yang sangat strategis dan sangat diperhitungkan oleh
negara-negara lain dalam mencapai kepentingan nasionalnya, karena makna laut
bagi Indonesia sendiri salah satunya adalah sebagai media penggalian sumber
daya laut yaitu untuk meningkatkan devisa negara dengan menjadikan
tempat-tempat yang berpotensi untuk dijadikan objek wisata laut. Tentunya ini
semua kembali kepada pemahaman masyarakat terutama generasi muda tentang lautan
kita. Karena bukan berarti generasi muda kita tak mau tau tentang lautan kita
namun ketidakpahaman merekalah yang membuat mereka tidak memahami benar keadaan
lautan kita.
Laut
Derawan yang Mempesona
Pulau Derawan
secara geografis, terletak di semenanjung utara perairan laut Kabupaten Berau. Pulau
Derawan merupakan salah satu pulau yang terkenal akan keanekaragaman ekosistem
bawah lautnya. Di Kepulauan Derawan terdapat beberapa ekosistem pesisir dan
pulau kecil yang sangat penting yaitu terumbu karang, padang lamun dan hutan
bakau (hutan mangrove). Selain itu banyak spesies yang dilindungi berada di
Kepulauan Derawan seperti penyu hijau, penyu sisik, paus, lumba-lumba, kima,
ketam kelapa, duyung, ikan barakuda dan beberapa spesies lainnya. Kepulauan
Derawan ini sedang dipromosikan oleh Kabupaten Berau dan Provinsi Kalimantan
Timur sebagai salah satu wisata andalan. Wisatawan lokal dan mancanegara sangat
banyak yang berwisata kesana, pilihan selain untuk menyelam, melihat proses
bertelur penyu, juga melihat pantainya yang indah. Letak pulau Derawan yang
strategis dengan pelabuhan kota Berau membuat para wisatawan menjadi mudah
untuk untuk datang kesini. Tak hanya itu
fasilitas komunikasi di Kepulauan Derawan sudah baik, sebagai contohnya adalah
sudah terjangkau dengan sinyal 3G. Resort dan penginapan yang ada di Kepulauan
Derawan banyak tersebar di pinggir pantai, dengan harga yang lebih murah
misalnya dibandingkan dengan tempat wisata di Bali maupun Lombok.
Pulau Derawan memang menyimpan
banyak potensi wisata didalamnya. Misalnya saja aktivitas yang dapat dilakukan
disana adalah berjemur di pantai, berenang, snorkeling, diving serta melihat
penyu bertelur. Ada banyak tempat penyewaan alat snorkeling di Pulau Derawan
dengan tarif yang murah yaitu sekitar Rp.50.000,- per hari. Sedangkan bagi para
diver juga tersedia beberapa Dive Centre dengan alatnya yang lenkap.
Laut
yang Kurang Sentuhan
Laut Derawan
memang menjadi salah satu objek wisata yang penuh dengan berjuta keindahan nan
mempesona. Namun itu beberapa tahun yang lalu karena saat ini wisata di
Kepulauan Derawan kurang mendapat pujian sebagai tempat wisata karena
keadaannya yang lumayan memprihatinkan, misalnya saja masalah kebersihan
pantainya. Masalah fungsi pulau Derawan yang awalnya sebagai habitat alami
penyu hijau menjadi tempat pariwisata bahari sangat mempengaruhi keberadaan
penyu hijau. Selain itu, kesadaran masyarakat pulau Derawan dalam menjaga
lingkungan sangat rendah sehingga ekosistem biota laut khususnya penyu hijau
terganggu. Dalam hal ini keberadaan penyu hijau berbanding terbalik dengan
jumlah masyarakat yang berada di Pulau Derawan. Karena semakin banyak jumlah
masyarakat, maka persentase pencemaran semakin meningkat. Di pantai yang berada
di Kepulauan Derawan ini kini sudah tercemar dengan banyaknya sampah yang
berupa ranting-ranting pohon yang berserakan dilaut, sampah-sampah dari bahan
plastik yang turut memenuhi laut dan membuat pemandangan lautnya menjadi tidak
bagus. Semakin banyaknya kunjungan wisatawan, ditambah kebiasaan penduduk
sekitar yang membuang sampah tidak pada tempatnya, maka masalah sampah menjadi
salah satu hal yang harus dipikirkan secara serius. Jika tidak, tentu volume
sampah akan terus bertambah sehingga mengganggu keindahan pulau serta merusak
ekosistem laut yang ada di bawahnya yang menjadi daya tarik para wisatawan. Selain
itu ada dampak yang lebih berarti yaitu dengan persentase pencemaran lingkungan
yang semakin meningkat menyebabkan jumlah populasi penyu hijau sebagai tolak
ukur keseimbangan ekosistem akuatik di Kepulauan Derawan ini menurun. Sehingga
hampir dapat dipastikan bahwa ekosistemnya akan mengalami kerusakan.
Solusi
dan Tindak lanjut
Budaya sebagai bangsa bahari yang
dihadapi generasi muda saat ini sebenarnya tidak terpisah dari secara umum
budaya yang berkembang di tengah-tengah masyarakat, karena pada hakekatnya
generasi muda merupakan bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat.Karenanya
budaya bahari yang dihadapi oleh generasi muda ditentukan oleh factor dan
keadaan yang ada pada generasi muda itu sendiri serta kondisi masyarakat yang
bersangkutan.
Solusi yang ditawarkan
terkait masalah di kurangnya pemahaman masyarakat tentang laut atau
kemaritiman Indonesia adalah sebagai berikut:
Pertama, dengan
menjadikan pembelajaran khusus tentang laut dan budaya maritim Indonesia kedalam
kurikulum/sebagai muatan lokal (mulok) di sekolah, baik TK, SD, SMP dan SMA. Di TK atau SD misalnya untuk memperkealkan
melalui kartu yang berisi informasi tentang laut dan potensinya. Muatan lokal
disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa sekitar 50% variabilitas kecerdasan orang dewasa
terjadi ketika anak berusia 4 tahun. Peningkatan 30% berikutnya terjadi pada
usia 8 tahun dan 20% sisanya pada pertengahan atau akhir dasawarsa kedua.
Walaupun hanya sekitar 20% variabilitas kecerdasan pada pertengahan dasawarsa
atau pada usia remaja namun kecerdasan tersebut dapat terus diasah setiap
harinya agar pengetahuan dan kecerdasan remaja akan meningkat. Yang sangat utama adalah dilakukan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan
Sekolah Menengah Atas (SMA) sehingga para remaja yang merupakan generasi
penerus bangsa tersebut dapat mengenal
laut dan kemaritiman negeri ini sejak usia remaja. Para murid nantinya akan
terus diberikan pemahaman tentang laut selama masa-masa sekolahnya sehingga
para murid akan dapat mengingatnya dengan baik. Dengan demikian remajaakan
memiliki bekal sebagai dasar pengelolaan laut dimasa yang akan datang sehingga
nantinya muatan lokal yang bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang laut
tersebut dapat menggugah kesadaran remaja agar peduli dengan kemaritiman negeri
ini. Jadi tidak hanya agraris saja yang banyak dipahami oleh remaja namun juga
para remaja harus memahami benar tentang laut negeri ini. Upaya penanaman
budaya bahari yang dilakukan melalui sekolah pada hakikatnya merupakan pangkal
dari membudayakan pembangunan kelautan. Upaya ini dilakukan melalui pembinaan,
pemahaman, kesadaran dan peningkatan kecintaan generasi muda pada budaya bahari
harus dilakukan sejak dini agar keinginan dan keyakinan untuk mencintai lautan
dapat berkembang dalam kehidupan bangsa mendatang. Sehingga laut Derawan yang
menjadi objek wisata yang terkenal dengan banyaknya keindahan alamnya bisa
dikelola dengan baik oleh para generasi penerus dan tidak disia-siakan.
Kedua, dengan
membentuk suatu komunitas dimana komunitas ini berisi para remaja yang cinta
terhadap laut. Tujuan dari diadakannya komunitas ini adalah untuk terus memberi
pemahaman tentang laut serta mengajak para remaja untuk turut serta ke lapangan
(laut) untuk mengamati secara langsung keadaan laut negeri ini sehingga
menumbuhkan kesadaran kepada para generasi muda untuk melakukan perubahan yang
berarti demi kemajuan bangsa lewat meritim kita. Dengan belajar secara langsung
melalui bertukar pendapat antaranggota komunitas membuat para remaja akan lebih
mudah dalam memahami apa yang mereka pelajari serta mereka juga akan merasa
lebih tertantang untuk melakukan sesuatu yang berguna yang berhubungan dengan
kemaritiman kita tentunya. Hal sederhana yang dapat dilakukan oleh komunitas
ini misalnya adalah dengan ikut menjaga kebersihan laut yaitu dengan tidak
membuang sampah di laut dan membersihkan sampah yang ada pinggiran pantai dan
sekitar laut. Selain itu komuntas ini juga bisa secara terus-menerus membagikan
pemahaman mereka tentang laut kepada masyarakat untuk terus memanfaatkan dan
melestarikan laut kita.Sehingga akan terjadi pendekatan antara manusia dengan
lingkungan dan sumber daya laut. Komunitas ini tentunya harus mendapat dukungan
penuh dari pemerintah karena masalah kemaritiman adalah masalah nasional sehinggapemerintah
harus ikut serta dalam mengawasi, membina dan ikut mendukung segala sesuatu
yang dibutuhkan para kaum muda untuk mengelola kemaritiman kita. Pemerintah
secara berkelanjutan menerapkan kebijakan tentang pembinaan generasi muda. Dalam
pembinaan dan pengembangan generasi muda tersebut tetap memperhatikan
nilai-nilai sejarah yang dilandasi oleh semangat kebangsaan serta persatuan dan
kesatuan. Sehingga komunitas ini dapat bertindak secara nyata untuk membuat
perubahan dalam pengelolaan laut di Pulau Derawan agar nantinya akan tetap
menjadi objek wisata yang mampu mengangkat perekonomian Indonesia.
Laut adalah ruang wilayah lautan
yang menunjukkan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait padanya, yang
batas dan sistemnya dibentukkan berdasarkan aspek fungsional.Indonesia memiliki
kekayaan sumber daya laut dan wilayah pesisir yang luas.Berbagai jenis ikan
tangkapan, ikan hias, koral, hutan mengrove, tambang minyak bumi dan mineral
serta yang tak kalah pentingnya adalah potensi wisata yang sangat menakjubkan.
Bangsa Indonesia sebenarnya memiliki
darah, watak dan budaya maritim yang kuat.Namunsemua itumemudar seiring
peralihan zaman.Agar bangsa kita kembalipada hakikatnyasebagai bangsa yang
besar, masyarakatIndonesia harus kembali memiliki wawasan maritime, tentunya
wawasan maritime yang bukan hanya sekedar wawasan namun wawasan maritime yang
memadai dan berkualitas sehingga nantinya bisa diaplikasikan dalam kehidupan
nyata sebagai bukti kecintaan kepada negeri kita Indonesia.
Penanaman budaya bahari yang dirasakan saat ini merupakan kebutuhan
yang mendesak untuk meningkatkan pengetahuan dan membangkitkan pemahaman serta
kesadaran bagi generasi muda akan pentingnya laut bagi kehidupan bangsa dan
negara. Kegiatan tersebut diharapkan dapat membangkitkan dan
menumbuh-kembangkan budaya bahari bangsa terutama di kalangan generasi muda.
Psikologis remaja yang penuh rasa
ingin tahu, masih labil dan mudah terpengaruh membuat usia ini menjadi sasaran
ataupun target utama yang dijadikan objek pembekalan berupa pemberian
pengetahuan-pengetahuan serta pemahaman-pemahaman tentang laut dan budaya
bahari Nusantara sehingga diharapkan dari solusi dan tindak lanjut yang telah
diberikan diatas, para remaja sebagai agen generasi bangsa bisa memiliki
kepahaman tentang laut sehingga mereka nantinya akan bisa menjadikan laut
sebagai bagian dari setiap segi kehidupan mereka dengan mengelola laut secara
arif dan bijak. Pengetahuan yang baik tentang laut Derawan dan potensinya akan
dapat membangkitkan semangat nasionalisme kebangsaan, sehingga kesadaran atau
semangat kembali ke laut “si pemikat” Derawan akan terwujud.
Daftar Pustaka
Budaya Maritim Keluhuran Nusantara.Kaskus.The Largest Indonesian Community
Enny, Anjayani.Geografi kelas XI SMA, 2009, Cempaka Putih, Jakarta
MaritimRoadMapUGM.pdf. Ngarso, Dalem.
Gerakan kembali kelaut.Gusti Asnan.pdf
http://m.kompasiana.com
http://m.metrotvnews.com
http://www.rneo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar